Saturday, February 13, 2016

Berapa Jarak Matahari dari Bumi?

     

     Hampir setiap hari kita melihat Matahari terbit dan tenggelam, kecuali pada saat langit sedang mendung. Seberapa jauh sih Matahari dari Bumi? Mungkin itu yang membuat kamu bertanya-tanya ya. Jawaban yang paling singkat adalah 1 AU (Astronomical Unit). Eh, tapi itu tidak berguna ya? Jawaban lainnya adalah 8 “menit cahaya”. Namun, kamu pasti masih bingung, 8 menit cahaya itu sama dengan berapa kilometer?
     Kecepatan cahaya merambat di ruang diketahui sama dengan 300.000 kilometer per detik. (Baca: Berapakah Kecepatan Cahaya Itu? di sini...). Jadi, dalam 8 menit, cahaya akan merambat sejauh 300.000 x 8 x 60 kilometer, yang sama dengan 144.000.000 kilometer. Perhitungan ini tidak tepat betul, tapi kira-kira itulah jarak Matahari dari Bumi. Jauh ya?
     Nah, kamu mungkin penasaran juga, bagaimana kita tahu bahwa cahaya merambat selama 8 menit dari Matahari ke Bumi. Apa betul jarak Matahari dari Bumi diukur dengan menghitung lamanya cahaya merambat dari Matahari ke Bumi?
     
     Sebetulnya, jarak Matahari dari Bumi sudah dihitung oleh manusia sebelum kecepatan cahaya diketahui. Orang yang pertama kali mencoba menghitung jarak Matahari dari Bumi secara kasar adalah Aristarchus, sekitar 2.250 tahun yang lalu, dengan menggunakan trigonometri (kamu akan mempelajari trigonometri dalam mata pelajaran matematika di SMP nanti).
http://i2.wp.com/ermala.files.wordpress.com/2011/03/mvb.jpg?resize=387%2C339     Belakangan, tepatnya pada tahun 1653, seorang astronom bernama Christiaan Huygens menghitung lagi jarak Matahari dari Bumi dengan teliti, dengan menggunakan metode triangulasi yang melibatkan Matahari, Bumi dan Venus. Hasil perhitungan Huygens dikoreksi lagi oleh Giovanni Cassini pada tahun 1672, dengan menggunakan metode paralaks, yang memuat perhitungan sudut secara lebih teliti.
     Jarak Matahari dari Bumi, yang kemudian dinyatakan sebagai 1 AU itu, saat ini ditetapkan sama dengan 149.597.870,7 kilometer. Dengan pesawat berkecepatan 10.000 kilometer per jam (~10 kali lebih cepat dari pesawat biasa), perlu waktu 20 bulan lebih untuk menempuh jarak sejauh ini!
Penulis: Hendra Gunawan, guru besar dan pengajar matematika ITB
Sumber: anakbertanya.com

0 comments:

Post a Comment